aku ingin bungaku tumbuh bersama pupuk tanpa luka darimu yg kau ketuk

lambai angin menampar pipi
bersama pekat aroma kopi
tahu kah kamu? aku di sini sedang menanti
menantimu di tengah tengah sepi di rumun keramaian sore ini
biasanya kamu selalu mengabariku
setiap menit dering ponselku berbunyi
terlintas pesanmu terlihat oleh kedua mataku
sudah makan belum?
sedang apa?
apa kabar?
pengen ketemu aku rindu
namun sekarang itu semua palsu
mungkin kamu sudah menemukan yg baru
meninggalkan yang lama demi yang sempurna
entahlah itu hanya opiniku saja
aku tak tau faktanya bagaimana....
mungkin kamu sama sepertiku,memikirkan setiap saat tanpa terlewat detik sekalipun atau kah sibuk dengan fullday mu sehingga tak sempat bagimu mengabariku?
di sini aku telah lama haus
tak ada air senyumanmu yg melintas di tenggorokanku
ia itu semua karena waktu
waktu yg telah merubah semuanya
waktu sekarang menjadi peran utama aku dan kamu di uji untuk cinta
suaramu merangsang telinga yang dulu biasa kini tiada
sekarang aku memungut sisa senyumu di serpihan tawa
yg ku hamburkan dulu bersama bahagia yg kita lalui pada suatu masa
aku mengingatmu sebagai jalan buntu
kamu labirin terindah dimana cintaku rela tersesat tanpa perlu di selamatkan
detik yg kita lalui dulu biarlah menjadi sejarah aku dan kamu selalu bersamaan
mungkin semua ini akan menjadi kenangan
kenangan pada sebuah masa dimana kita hidup bahagia
pada sebuah waktu aku berpesan
aku ingin berhenti sejenak atas lelah yg menuntunku kepada luka yang awet membeku
aku sudah lama kesana kemari tapi tak juga bisa menetap di hatimu
aku sadar aku hanya pion yg bisa kau geser kesana kemari tanpa kepastian yg tetap di hati
namun sadar ku hilang karena begitu banyak harapan yang kau berikan, sehingga hati ini tak kuasa membendung gelora rasa yg di timbulkan
nyatanya cinta yg benar tak sepahit itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DETEORISASI HEPATALGIA

puisi Wiranagara

katalis Koagulasi