tetesan tinta

segelas susu hangat menjadi hambar dan dingin
tanpa hadirmu di meja berdua kita duduk beriring
bersama,berbagi cerita,mengobrol indah di setiap tawa yg berdampingan
namun semuanya di makan waktu
aku pulang hanya membungkus rindu di setiap kenang yg berserakan
yg dulu pulang 4 kaki 2 tangan bergandengan
kini hanya aku sendirian
melangkah pelan dengan penuh perasaan, di rintik hujan yg begitu menenangkan seraya alam merayakan kepedihanku dengan kenangan, membayangkan begitu indah dulu kita bersama menyatukan embun membentuk hujan lalu jatuh di kepingan kesetiaan...
lalu setelah jatuh kita terpisahkan kepada sungai, namun entah di persatukan kembali pada muara atau kita menemukan sesuatu yg baru sebelum kita di satukan kembali pada lautan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DETEORISASI HEPATALGIA

puisi Wiranagara

katalis Koagulasi