Terkadang tangis tak selalu mengurai luka, ia juga mengisyaratkan bahagia dalam derai air mata. Seperti saat ini, kala kau hadir di tengah-tengah sepi. Menegaskan bahwa tak bisa melupakanmu bukan berarti aku tak bisa menemukan cinta yang baru. Sebab rindu ini bagai pualam, aku harus membiasakan ia tergesek beragam rasa agar tetap berkilau tak seragam. Agar hati tak berubah menjadi jeruji tanpa warna yang bergantian menghiasi. Cinta, hadirmu ada, menyajikan su atu karunia.. Aku jatuh cinta, kelip bintang dan terang bulan terasa biasa. Entahlah, mungkin mereka kalah meriah oleh hatiku yang kian merekah.. Melangkah.. Keluar dari peparumu yang menghimpit sesak, menyapu debu-debu masa lalu yang hinggap di sudut riak. Mendorongnya hingga kerongkongan, membereskan sisa janjimu yang masih menempel di perasaan. Bermuara pada mulut, mengumpulkan pahit, mengeja secara urut, membuang semua rasa sakit. dan semua masa laluku.. Berpindah.. Melawan arus rindu yang biasanya, menga...